Sebuah mitos adalah seperangkat keyakinan dan gambar terdistorsi karakter atau fenomena yang terdapat di berbagai bagian kehidupan sehari-hari, termasuk diabetes.
✪ Mengakui bahwa ada keyakinan palsu ini adalah langkah pertama untuk menghilangkan efek negatif yang ditimbulkannya, Seperti pada Ukuran Payudara Bukan Soal Genetik dan ini merupakan fakta yang ada dan berdasarkan penelitian.
✪ Mitos-mitos yang dihubungkan dengan ketidaktahuan atau kepemilikan sebagian atau tertunda informasi tentang suatu topik, jadi kita perlu lebih dekat dengan sumber-sumber yang dapat diandalkan ketika kita berbicara tentang kesehatan.
✪ Kemajuan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah telah menjelaskan banyak kesalahpahaman di berbagai daerah, termasuk diabetes.Dan ini akan berpengaruh kepada healthy lifestyle kita.
✪ Banyak dari keyakinan palsu atau mitos tentang penyakit berakar pada konsep-konsep yang berasal dari tahun 1920-an.Pada gilirannya, kecepatan yang kita miliki saat ini untuk menyebarluaskan informasi melalui media membuat sulit untuk membedakan yang benar dari yang salah untuk keuntungan pribadi.
✪ Karena kurangnya pengetahuan, putus asa dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan banyak orang datang ke pilihan terapi penyembuhan atau diduga tidak memiliki dasar ilmiah dan mudah ditipu oleh mitos tentang diabetes.Dan yang paling mendasr adalah dua mitos ini:
Mitos 1 : Hipoglikemik dapat menyebabkan kerusakan otak sebab kondisi ini dapat membunuh sel-sel otak.Adapun beberapa mitos yang perlu kita cermati juga adalah:
Keadaan hipoglikemia bisa datang sangat cepat dan menimbulkan gejala berupa sakit kepala yang ekstrim disertai dengan rasa lemas, keringat dingin dan gelisah. Karena timbulnya gejala seperti itu maka banyak yang beranggapan bahwa telah terjadi kerusakan pada sel sel otak sehingga akan menurunkan fungsi pikiran anda.
Kenyataanya, penelitian terhadap kondisi ini selama bertahun tahun telah membuktikan bahwa orang orang yang mengalami hipoglikemia tidak serta merta akan kehilangan fungsi mentalnya juga. Sementara itu, pada anak anak bisa saja mereka mengalami kehilangan fungsi mental hal ini karena otak mereka masih belum sepenuhnya berkembang.
Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk bertahan pada kondisi hipoglikemia karena memiliki hormon yang mampu membalikan kondisi tersebut. Disamping mekanisme pertahanan tubuh, penderita diabetes dapat berperan aktif juga dalam mengatasi hipoglikemia seperti misalnya menjaga asupan glukosa tubuh agar tetap dalam kondisi optimal saat melakukan aktifitas yang berat.
Mitos 2 : Penderita diabetes tidak boleh berolah raga.
Ini mungkin mitos yang paling berbahaya tentang diabetes yang konsekuensinya antara hidup atau mati. Perlu ditekankan disini, olah raga adalah aktifitas yang sangat penting untuk menjaga kadar gula darah dan mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2.
Olah raga disini bukan berarti anda harus berlari maraton padahal usia anda telah lebih dari 40 tahun. Berjalan jalan selama 20 menit setiap pagi juga bisa disebut dengan olah raga. Asal dilakukan secara rutin maka efek yang didapatkan pun bisa maksimal.Tapi perlu juga diingat bahwa tidak semua penderita diabetes diijinkan berolah raga. Terutama bila mereka mengalami komplikasi infeksi ginjal yang parah, perdarahan pada mata, dan lain lain. Selain itu, tidak ada alasan lain untuk menunda berolah raga.
❐ Mitos: Diabetes bukan penyakit serius.
Fakta: Diabetes menyebabkan kematian lebih banyak dalam setahun dibanding kematian akibat kanker payudara ditambah AIDS. Dua dari tiga pengidap diabetes meninggal akibat serangan jantung atau stroke.
❐ MItos: Kelebihan berat badan pasti menyebabkan diabetes tipe 2.
Fakta: Tidak selalu. Kelebihan berat badan memang termasuk faktor risiko jadi pengidap diabetes. Tapi ada faktor lain yang mungkin jadi pemicu, seperti keturunan, usia, dan gaya hidup.
❐ Mitos: Mengkonsumsi banyak gula mengakibatkan diabetes.
Fakta: Diabetes tipe satu merupakan penyakit genetik sehingga munculnya penyakit ini tidak diketahui faktor pemicunya. Sementara itu, tipe dua lebih disebabkan oleh gaya hidup. Diet tinggi kalori, tak peduli dari gula atau lemak, bisa berkontribusi pada kelebihan berat badan, salah satu faktor pemicu diabetes.
❐ Mitos: Pengidap diabetes harus makan makanan khusus.
Fakta: Panduan makanan sehat bagi Pengidap diabetes sama dengan orang sehat Rendah lemak, penggunaan garam dan gula yang moderat, kaya serat, serta cukup sayUr dan buah.
❐ Mitos: Pengidap diabetes dilarang makan makanan berkarbohidrat.
Fakta: Salah, yang penting menjaga porsinya. Sebab, makanan kaya karbohidrat termasuk sumber serat yang baik untuk pencernaan.
❐ Mitos: Pengidap diabetes lebih mudah terserang penyakit seperti flu.
Fakta: Salah. Namun, pengidap diabetes dianjurken tetap menjaga kesehatannya.
❐ Mitos: Pengidap diabetes bebas makan buah sebanyak yang di inginkan.
Fakta: Salah. Buah memang sehat, tapi juga mengandung karbohidrat dan gula jadi konsultasikan kepada dokter atas jenis dan jumlah buah yang diperkenankan untuk dikonsumsi.
♲ Mitos yang berbasis diet jus jeruk, lemon dan nanas yang dapat membakar lemak serta menyembuhkan diabetes.
⌦ FALSE
* Ketika seseorang memutuskan untuk makan berlebihan salah satu jus ini dengan berbasis pada diet, mengurangi asupan makanan mereka. Jelas glukosa dalam darah juga mulai lambat dan akhirnya membakar lemak tubuh Anda. Bukan karena buah-buahan dalam diri mereka, membakar lemak dan menyembuhkan diabetes, tetapi kenyataan untuk mengurangi asupan kalori dan memiliki tubuh hampir di bawah kondisi pada saat berpuasa, jadi anda harus mulai menggunakan energi cadangan (yaitu lemak).
* Risiko diet semacam itu dapat menurunkan kelebihan glukosa dan dapat menyebabkan hipoglikemia, yang jika tidak ditangani tepat waktu dapat meneyebabkan pingsan atau bahkan koma. Karena mereka membatasi poal makan, Serta tubuh anda akan kehilangan nutrisi penting yang mengakibatkan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
* Akhirnya, ketika Anda me-restart pola makan sehari-hari Anda, Berat badan akan jauh naik di bandingkan dengan kondisi semula dan berlaku juga terhadap kadar glukosa anda.
Semoga dengan adanya health articles ini dapat menjadikan perubahan yang signifikan pada pengaturan pola kehidupan kita yang lebih baik dan tentunya lebih sehat.