Sabtu, 20 Desember 2008

Kanker Paru-Paru Lebih Mematikan Bagi Pria

Kanker Paru-Paru. Laki lebih berisiko meninggal dunia karena kanker paru-paru dibanding perempuan, demikian hasil studi peneliti Amerika Serikat. Menurut peneliti gender merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap daya tahan seseorang terhadap penyakit ini.

Tim peneliti mengadakan studi di enam kota berbeda di AS dengan melibatkan 1.365 pasien untuk mengetahui pengaruh gender, ras, dan status perkawinan terhadap tingkat keparahan penyakit kanker paru-paru. Hasilnya diketahui bahwa laki-laki memiliki risiko kematian 1,23 kali lebih tinggi dari perempuan. Adapun ras dan status perkawinan tidak berpengaruh secara signifikan.

Dr Benjamin Movsas, kepala departemen onkologi radiasi Rumah Sakit Henry Ford di DetroitOur yang memimpin studi ini dalam rilisnya menyatakan studi ini memperkuat fakta bahwa gender berperan penting sebagai faktor prognosis terhadap orang yang didiagnosis menderita kanker paru-paru. Hasil studi ini dipresentasikan pada simposium onkologi thorasik di Chichago.

Pada pertemuan tersebut kelompok peneliti AS yang lain dari ’’the South West Oncology Group’’, melaporkan bahwa kombinasi kemoterapi traditional dan terapi target —biasa disebut monoclonal antibodi— aman dan menjanjikan bagi penyembuhan kanker paru-paru.

Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan dua terapi target (bevacizumab dan cetuximab) yang dikombinasikan dengan kemoterapi (carboplatin dan paclitaxel) pada pengobatan awal dapat memberi hasil yang memuaskan pada 104 pasien yang diagnosis menderita kanker paru-paru antara Agustus 2006 hingga September 2007.

Kombinasi terapi ini kemungkinan besar kelak akan menjadi perawatan pilihan bagi penyembuhan penyakit kanker paru-paru, kata Dr Edward Kim, asistan profesor pada departemen thoracic pada MD Anderson Cancer Center di Houston yang memimpin studi ini.